Profil

Sejarah Singkat SMA 1 Randublatung

Seiring dengan berjalannya Pembangunan Nasional pada masa Orde Baru, khususnya di dunia pendidikan. Maka pada masyarakat  Randublatung pada tahun 80-an sudah merasakan akan kebutuhan peningkatan layanan pendidikan. Karena pada saat itu di Randublatung baru berdiri satu sekolah lanjutan pertama yang negeri dan beberapa sekolah swasta. Sementara untuk sekolah lanjutan tingkat atas baru berdiri sekolah lanjutan atas yang diselenggarakan pihak swasta.

Melihat kondisi seperti itu, maka pada masa Pemerintahan Daerah Tingkat II Kabupaten Blora dipimpin oleh Bp. Sumarno, SH, Kecamatan Randublatung mendapatkan prioritas pertama untuk berdirinya sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri. Tawaran dan prioritas tersebut kemudian oleh Camat Randublatung pada saat itu Bp. Sutadi dimusyawarahkan di tingkat kecamatan. Hasil musyawarah disepakati bahwa lokasi untuk pendirian sebuah SMA yang paling tepat adalah di Kelurahan Wulung. Namun kondisi kebutuhan tanah yang disyaaratkan sangat sulit untuk pemenuhannya. Mengingat lokasi harus ditepi jalan raya dengan luas kurang lebih 30.030 m2.

Berdasarkan hasil kesepakatan itu akhirnya Bapak Lurah Wulung (Bp. Nurhadi) bersama perangkatnya Bp. Sudjito (sekretaris kelurahan) Bp. Ngasiban (Kepala Lingkungan /Kamituwo Krajan Wulung) bersama-sama Ketua LKMD (Bp. H. Kemito) berinisiatif, bahwa untuk menjawab kebutuhan tersebut satu-satunya lahan yang dapat digunakan untuk lokasi pembangunan sebuah SMA adalah tanah bengkok Lurah, Sekdes, dan Kamituwo Wulung. Itupun belum terpenuhi, akhirnya dengan segala bentuk usaha dan kesadaran warga, untuk memenuhi kebutuhan tanah tersebut ditambah dengan tanah milik Bp. Duryas (tanah pembelian).
Sebuah resiko yang kemungkinan terjadi pada saat itu, apabila kebutuhan tanah tidak terpenuhi, maka kecamatan Ngawen sudah siap dengan tanah untuk  pendirian sebuah SMA.
Namun berkat perjuangan masyarakat Randublatung, khususnya kerelaan pemerintah Kelurahan Wulung beserta warganya, akhirnya kebutuhan tanah dapat terpenuhi. Selanjutnya proses pembangunan berlangsung, berdirilah SMA Negeri 1 Randublatung yang ditandai dengan keluarnya sk no 0601/O/1985 Tanggal 22 Nopember 1985 (secara yuridis)
Dari rangkaian peristiwa itu, maka secara fakta bahwa SMA Negeri 1 Randublatung berdiri pada tanggal 1 Juli 1985 , artinya pada saat itulah pertama kali adanya proses belajar mengajar di SMA 1 Randublatung
Dengan semangat dan sesanti yang tertuang dalam condro sengkolo “Ajar Nguhurake Bangun Negoro” segenap keluarga besar SMA Negeri 1 Randublatung merupakan bertekat menjadika Wisma Pendidikan SMA Negeri 1 Randublatung merupakan “Kawah Condrodimuko” atau tempat untuk menempa generasi muda bangsa dalam bentuk berlatih, belajar guna mengisi dan membangun negara sebagai wujud pengambdian kepada Nusa dan Bangsa Indonesia.